Sebenarnya saya kurang mengerti
bagaimana sebenarnya melaksanakan program posdaya tersebut. Saya hanya tahu
bila program posdaya memiliki empat pilar yaitu kesehatan, pendidikan,
kewirausahaan dan lingkungan. KKN tim tahun lalu telah melakukan posdaya
membuat Bank Sampah namun kami tidak dapat melanjutkannya karena warga setempat
bilang tidak efektif bila dilanjutkan. Akhirnya kami pun memulai membuat
program posdaya baru yang sekiranya dapat terus dilanjutkan warga.
Program posdaya kami dilaksanakan di
dekat Pasar Tanggulasi di daerah Kamitauan Ngemplak dengan bantuan Pak Su’udi
selaku perangkat desa yang membantu memperantarai kami dengan Kelompok Wanita
Tani. Daerah tersebut dipilih dikarenakan banyak sampah organik dari pasar
tersebut yang perlu pengolahan yang lebih baik, disamping itu juga berpotensi
untuk mengembangkan dan menyuburkan tanaman buah seperti lengkeng. Posdaya kami
dari segi lingkungan adalah pembuatan Lubang Resapan Biopori yang sebelumnya
dari segi pendidikan kami memberikan pengajaran kepada ibu-ibu pkk Kelompok
Wanita Tani tersebut mengenai proses pembuatan serta manfaat dari Biopori
tersebut. Hasil dari Biopori tersebut adalah pupuk kompos yang bisa diambil
untuk menyuburkan lahan lain atau bisa juga dibuat dekat dengan tanaman buah di
pekarangan rumah yang dimiliki sehingga dapat langsung diserap oleh tanamannya
dan menjadi lebih baik produksi buahnya. Untuk bidang kewirausahaan kami
membantu agar produksi lengkeng sebagai potensi tanaman buah yang sedang
dikembangkan di daerah tersebut lebih banyak menghasilkan.
Saya sendiri berasal dari fakultas
kedokteran dan menekuni bidang kesehatan. Dari segi kesehatan dengan adanya
biopori dapat mencegah ISPA dengan membuat daerah pekarangan lebih rindang
dengan tanaman yang tambah subur.
Pembuatan Biopori membutuhkan
alat-alat antara lain bor biopori yang dapat diperoleh dari Badan Lingkungan
Hidup secara cuma-cuma karena itu kami memberikan informasi kepada kelompok
wanita tersebut untuk dapat mengajukan permohonan permintaan alat tersebut
sehingga program tersebut dapat terus berjalan di desa secara swadaya.
Pembuatan biopori sendiri adalah
dengan membuat lubang tanah sedalam satu meter dengan bor biopori, selanjutnya
pada bagian paling atas diberi paralon yang tujuannya mencegah tanah yang sudah
di bor amblas. Setelah itu dapat dimasukkan sampah organik dan dedaunan kering
ke dalam lubang tersebut lalu ditutup dengan paralon yang sudah dilubangi.
Manfaat dari lubang resapan biopori
ini antra lain untuk membantu penyuburan tanah dengan terbentuknya kompos serta
membantu penyerapan air tanah sebagai tempat resapan dan dapat mencegah
terjadinya banjir.
Program kerja saya sendiri antara
lain penyuluhan dan permainan interaktif mengenai anemia di SMP 1 Donorojo,
pendampinan ibu hamil di Posyandu dan membantu memberikan vaksin dan pengukuran
KMS pada posyandu balita. Selain itu saya juga membantu program akreditasi
puskesmas kecamatan Donorojo yang berada di Clering. Kegiatannya antara lain
mengunjungi puskesmas untuk perkenalan ruangan dan petugas kesehatan yang
bertugas disana, membantu pengecekan garam apakah beriodium atau tidak di desa
Jugo saat sosialisasi mengenai GAKI oleh puskesmas serta menginput data dari
kuesioner yang telah diisi oleh berbagai desa dari kecamatan Donorojo untuk
mengetahui status kesehatan dan lingkungan masyarakat sebagai upaya untuk
akreditasi puskesmas. Pada acara kecamatan, saya juga turut serta dalam
kepanitiaan donor darah, mengunjungi PMI Jepara di Mlonggo untuk koordinasi,
mengatur alur jalannya acara saat donor serta membantu menensi calon pendonor
untuk mengetahui apakah memenuhi persyaratan mendonor atau tidak.
Selain melakukan posdaya, saya dan
teman-teman juga melakukan pendataan umkm dan melakukan optimalisasi umkm
meubel kayu sebagai program multi disiplin kami. Kami mendatangi salah satu
umkm meubel kayu bernama Randusari. Masing-masing dari kami membantu memberikan
penjelasan terkait bidang keilmuan kami guna mengoptimalisasi umkm tersebut.
Selain itu kami juga diminta bantuan
untuk bergabung dengan panitia sedekah bumi desa Tulakan. Kami dipercayai untuk
menjadi juri lomba K5 (Kebersihan, Keindahan, Kerapihan, Ketertiban, Keamanan)
dengan berkeliling RT/RW di desa untuk melihat lingkungannya selama 5 hari
dimana 1 kamituan (dusun) adalah 1 hari. Pada sore harinya, kami juga bertugas
untuk menjadi wasit lomba voli antar RT/RW. Pengumuman pemenang lomba-lomba
diadakan usai acara Jalan Sehat warga dimana kami membantu mengawal
berlangsungnya acara, membuat kupon doorprizes,
membeli barang-barang doorprizes
serta membungkusnya.
Pada tingkat kecamatan kami juga
melaksanakan acara festival Donorojo yang terdiri dari Lomba Cerdas Cermat
antar SD di Tulakan. Seminggu sebelumnya dilakukan babak penyisihan di tiap
desa dan diambil 2 Desa dengan masing-masing mengirimkan 3 anak untuk 1
kelompok. Pada hari puncak Lomba Cerdas Cermat, SD 07 Tulakan keluar sebagai
pemenang Juara 1 dan kami pun sangat bahagia adik-adik perwakilan desa kami
menjadi juaranya. Bersamaan dengan acara LCC diadakan pula donor darah yang
cukup ramai, pendonor datang dari warga Donorojo yaitu anak-anak SMA 1
Donorojo, guru-guru SD yang menemani murid-muridnya LCC serta anggota KKN dari
tiap Desa se-Donorojo. Alhamdulilah target pendonor tercapai hingga 60% dari
100 kantong target.
Di penghujung KKN ini kami
berkesempatan untuk menyaksikan acara jembul Sedekah Bumi sehingga kami harus
tinggal lebih lama di desa Tulakan dan tidak dapat menghadiri upacara pelepasan
KKN. Mesipun awalnya saya ogah-ogahan mengikuti KKN ini, namun setelah
menjalaninya selama 36 hari saya sangat senang mendapatkan pengalaman dan
pelajaran berharga hidup di tengah-tengah masyarakat Tulakan yang sangat ramah
dan terbuka menyambut kami. Tidak hentinya jamuan disuguhkan pada kami bila
bertamu hingga dibikinkan tulisan dan spanduk di jalan saat kami menjadi juri
lomba K5. Kami pun sangat terharu dengan antusias warga yang begitu besar dan
harapannya pada kami untuk membantu kemajuan desa mereka.
Harapan saya desa Tulakan dapat
lebih maju lagi ke depannya dan program yang telah kami laksanakan dapat
berguna dan terutama program posdaya yang kami rintis dapat terus dilanjutkan.
Terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu kami selama KKN, Pak
Inggi selaku kepala petinggi desa Tulakan yang terus membimbing kami selama
KKN, Pak Carik sebagai induk semang temapat kami menginap selama KKN, semua
perangkat desa yang membantu kami dalam menjalankan tugas dan program kerja
kami serta bapak kamituan tiap dusun yang membantu mengawal kami selama
penjurian K5 dan menyuguhkan berbagai jamuan. Tak lupa Bu Peny dan Bu Atin
selaku bidan desa yang membantu saya menyelesaikan program kerja saya di
puskesmas dan posyandu. Terima kasih saya ucapkan sekali lagi atas bantuannya
dan saya mohon maaf apabila ada perilaku dan perkataan saya yang kurang
berkenan selama kegiatan KKN di desa Tulakan. Untuk teman-teman KKN yang hidup
bersama selama disini, terima kasih telah membuat hari-hari saya penuh tawa dan
terasa lebih ringan menjalani segala kesulitan disini, juga untuk jalan-jalan
barengnya menjelajahi berbagai pantai di Jepara dan wisata alam lain. Akhir
kata saya terpesona dengan keindahan Jepara lain waktu saya ingin
mengunjunginya lagi bila ada kesempatan.
-NA
Comments
Post a Comment