Skip to main content

28√e

Fenomena JGTC

Sebenernya super nyesel pergi ke JGTC malem itu instead of attending my relative's wedding. Gw ga tau kalo malem itu ternyata ada resepsi sodara jauh juga di hotel nikko (oh well keluarga gw emang super banuyak dan sering banget deh gw ke kawinan ampe kata temen-temen udah kayak langganan aja, ya mau gimana lagi coba? Selain silaturahmi, lumayanlah makan gratis :P). 

Sebelumnya gw ada bimbel (derita anak kelas 3 SMA yang hiburan aja weekend ga ada waktu gara2 jadwal bimbel  -__-) dan hari itu super molor keluarnya, jadi terpaksa baru berangkat abis maghrib. Udah ujan (well I know it's always raining for the last 3 years, and yeah that makes me wonder why don't they change the date to the summer season instead of in the month of rainy season), becek, mobil gw parkir jauh banget di FIB dan pintu masuk & keluar cuma satu, So I have to go around the campus through that small, creepy, pathetic side walk close to that jungle look-a-like garden along the FE. 

Menambah kesengsaran adalah kaki gw yg lecet-lecet karena gw dengan pintarnya pake wedges rada tinggi (selalu saltum, jadi inget insiden San Francisco dengan boot with heels gw -_-), bokap sama adek gw yang udah ngedumel besok harus ngantor dan sekolah dan nyokap gw yang udah emosi berat sama panitianya. Gw sebenernya sangat menyesali ketidakmandirian gw dan ketidakmahiran gw untuk menyetir sendiri dan bisa dibilang mungkin ortu gw yg rada over protektif karna gw tau ga bakalan lah diijinin gw ke depok sendirian malem-malem. Yap, karena itu jadi super ga bisa leluasa mau ke mana-mana. Dulu pas jaman-jamannya bareng besties gw kemana-mana pasti bareng mereka jadi lebih gampang. Yah namanya nasib jadi exchange student ya begini deh, ditinggal temen-temen angkatan pada kuliah :( Cuma mereka emang ga ada yang suka jazz sih, ya apa boleh buat.

Sebenernya sih gw janjian sama temen gw ketemuan di sana, tapi ya gara2 itu semua, bokap mau pulang cepet jadi deh gw ga jadi ketemu dia. Lucunya temen gw ngira gw pulang duluan gara2 something happens there (she means with my ex, she said that our friends saw him there), yah padahal cerita gw kayaknya udah super basi, pas banget sama lagunya Raisa yang Serba Salah. Literally I didn't know what to do and maybe I considered everything is over now. Tapi di lain sisi, gara2 gw udah batalin janjian ketemuan sama dia beberapa kali dia malah jadi deket sama salah satu temen gw yang lain, weird huh? Oh well gw cuma saranin ke dia buat ga ngulangin kesalahan yang sama kayak yang gw lakuin aja waktu gw mau berangkat ke US karena dia bentar lagi juga bakal balik ke Jerman. Somehow LDR is not working at all for me. Mungkin cuma gw nya aja yg suka aneh dan ga bisa nentuin perasaan atau it just a common problem for other people.


Hello Stranger!

Okay then, let's talk about something more fun. Daripada ngegalau mulu kan capek ya, mendingan nonton film komedi. Judulnya Hello Strangers! (Guan Muen Ho). Film asal Thailand ini menceritakan tentang 2 orang yang patah hati jalan-jalan ke Korea dan di sana mereka pun memulai petualangan menjelajah korea bersama dengan kegilaannya masing-masing. Yah bisa ditebak sih akhir-akhirnya tidak dapat dipungkiri kalau akhirnya mereka menyukai satu sama lain. Eits tapi ini ga seperti sinetron Indonesia atau other cheesy melodramatic movie yang gampang ketebak gitu. Jokesnya kadang rada nyebelin tapi segar dan membuat kita geleng-geleng kepala sama argumentasi tokohnya. Terlebih lagi buat pencinta korean drama, pas banget soalnya latar nya emang di Korea, tapi sebenernya justru di situ tokohnya melontarkan sindiran2 mengenai korean drama. Tepatnya si cowok yang antipati terhadap korean drama dan cukup annoying, sementara sang cewek adalah penggila korean drama. Lebih lengkapnya mungkin bisa baca ulasan cerita dan opinya di http://bicarafilm.com/baca/2010/09/08/hello-stranger-thailand-2010. Tapi lebih bagusnya lagi gw saranin sih nonton langsung, dijamin ga nyesel, hehe :)


"I just know that If I'm with you, I feel extremely happy :D"
Maybe I wanna say that someday to somebody who can make me laugh everyday and erase this "worried" trademark thingy on my forehead.

*Try to decipher the tittle by covering half of the writing. Do you get it?

-NA

Comments

Popular posts from this blog

Poem Collection from 7 Habit Highly Effective Teens from Sean Covey

#1: Who am I?  I am your constant companion. I am your greatest helper or heaviest burden. I will push you onward or drag you down to failure. I am completely at your command. Half the things you do you might just as  well turn over to me and I will be able to do  them quickly and correctly. I am easily managed--you must merely be firm with me. Show me exactly how you  want something done and after a few lessons  I will do it automatically. I am the  servant of all great individuals and, alas, of  all failures, as well. Those who are great I have made great. Those who are failures, I have made failures. I am not a machine, though I work with all the precision of a machine plus the intelligence of a human. You may run me for a profit or run me for ruin--it makes no difference to me. Take me, train me, be firm with me,  and I will place the world at your feet. Be easy with me and I will destroy you. Who am I? I am habit #2: Man in the Mirror I'm starting with the man in the mirr

Excerpts from Teman Imaji

Kotatsu: Kopi atau Susu K: "Menurut Mas, ya, lebih enak mana. Lampu merah yang ada penghitung mundurnya. Atau yang tidak? B: "Hmm.. Dengan penghitung mundur. Supaya sambil menunggu, bisa melakukan hal yang lain. Kalau waktunya sudah dekat, bisa bersiap dan bergegas." Kalau kau? K: "Tanpa penghitung mundur. Menunggu jadi seru saat kita tak tahu kapan akan berakhir. Kita akan menghargai setiap detik penantian." B: "Masa?" K: " Iya. Nilai sesuatu lebih berharga saat kita belum memilikinya. Atau, sudah tak memilikinya lagi." B: "Kan, lebih enak kalau tahu semua kenyataan. Apa adanya," K: "Kadang tak tahu, lebih baik dari tau. Lebih baik daripada tau sesuatu tapi tak jujur. Atau tau setengah-setengah, tapi ujungnya kita salah menduga. Atau yang jujur, tapi terlalu pahit." B: "Saya menyimak" K: " Allah itu Mahacanggih. Nggak semua hal dikasih tau ke kita. Karena kita belum siap tau kenyataannya

A Tale of my Two used to be "Friend"

  Ternyata cerita drama atau sinetron itu klo kejadian ke diri lo sendiri itu lebih sakit adanya ngejalaninnya. Gw mau cerita ttg dua orang yang "dulunya" pernah jadi temen gw. Yang satu temen gw di sekumpulan grup pecinta alam yang suka naik gunung bareng. Pernah kerja bareng di suatu acara intra kampus dengan jadi koordinator bareng. Berlanjut sampe bantuin gw skripsian, ya cukup diandalkan lah buat dimintain tolong buat sekedar jemput gw subuh2 di stasiun kereta atau saling support selama koas yg bikin orang vulnerable karna jauh dari orang tua dan tuntutan kerjaan yang bikin lelah hati dan pikiran. Oh tapi ga cuma2 jg dong dia bantuin gw karena yg ada jg dia butuh gw, tiap stase pinjem buku gw, pinjem alkes pun dan ga lupa jg minta operan stase pdhl kita stase bareng aja gapernah jadi senior junior stase jg ga pernah. Entah itu modusnya buat selalu ada bahan ngobrol sama gw atau main bareng gw atau emg simply dia ga modal aja anaknya. Sempet dikecewain karena ternyata pa