Skip to main content

Tetanus*

*read: rapid and intense stimulation over a period of time

okay the tittle doesn't mean about that kind of disease if you got hit by rusty nail and got spasm or something like that. I got this phrase from my friend who likes to create new words based on something, so yeah we got tetanus if there are rapid and intense stimulation over a period of time, this can happened in our nerve and muscle, and yeah we learned this in physiology class experiment.

So yeah I want to start my story from the week of frustation coming out on me and it just happened there was creative writing workshop with Radiya Dika held by BEM FISIP Undip, so I decided to go there, and not considering the next day is anatomy pretest. Well yeah now I kinda take it slow of those thing cause it just feel like a routine already and you got enough of that. Funny thing is that one of my friend even said to me that she wanted to mention @radityadika "Bang, temen gw bela2in ketemy lu padahal besok ada pre test anatomi! Demi lu seorang :"" LOL banget ga sih -___- gw ga tipe2 super nge fans dan harus dateng gitu juga kali, haha.. Awalnya juga niatnya mau belajar gara2 matkul Bahasa mesti ngirim tulisan ke media massa dan dimuat coba, gimana ceritanya kan ngirimnya -_- Tapi lumayan banget lah beside creative writing I think he did standup comedy more. Terus yang nonton juga super gila-gila semua lah curhat yang ga penting dan akhirnya jadi bahan buat olokan dan cerita. Intinya yang gw dapet sih cuma bang dika super kreatif banget lah orangnya out of the box. He can make a tragedy become a comedy, that's what actually happen dari karya-karyanya loh. And he taught us that everything come out from our worriedness, kegelisahan yang ada di sekitar kita jadi buat kita bikin cerita dari sana. Kece ya, hehe.. Lumayan bangetlah ngelepas penat dan stress, lupakan sejenak anatomi dan nilai faal yang obral 50% jadinya -__- (sekali2nya dapet A eh malah ada insiden). Anyway, ini cerita curcol gw malah pas di creative writting dari "kegelisahan" gw.

Pernahkah lo merasa suka salah fokus dalam hal-hal yang seharusnya menjadi prioritas lo dan malah jadi terabaikan karena ternyata ketika lo menemukan hal-hal baru yang belum pernah lo lakuin untuk pertama kalinya, bergabung dengan suatu komunitas baru, buka wawasan lo dan secara ga langsung juga membuat lo jadi malah bisa menggali potensi yang lo gak pernah tahu that you actually good at it, and that you can explore more about yourself.

Tapi sayangnya hal-hal itu jadi bikin lo ga fokus sama tujuan/prioritas yang harusnya lo dahulukan. Tapi pemicu dari hal tersebut adalah lo udah frustasi dengan apa yang biasanya lo pertahankan, idealisme itu malah buat lo jadi cari pelarian kegiatan lain yang bikin lo masih merasa hidup, fun,enjoy the freedom.

Karna gw awalnya menemukan kegelisahan di mana the score and academic achievement matters but not directly involving in your future career and thus any other activities complement it even can help you understanding the true reality in life better. Gw capek dengan orang-orang yang memanfaatkan orang lain, status, keluarga, atau apalah itu you can called it nepotisme, kecurangan or any other shortcuts to be success. Yet I'm just an ordinary one, butiran debu (foton bahkan ya -.-) which most of the time depend on the range of the whole class score (butuh perjuangan to be the top of the class lah..) Gw yakin gw harus bangkit, opportunity still yet to come. Gw harus bisa balancing this busy schedule of competition and other organisational or event activities with my academic. Ini sih sebenernya salah satu pelarian juga klo ga bisa berprestasi di akademik ya di bidang lain lah, intinya harus tetep produktif kan.. But it feels like I need extra time and 24/7 isn't enough, sleep deprived almost every day, yah klo kata salah satu motivator yang sukses akademiknya yah emang gitu klo dari jam belajar, hang out dan activities or meeting ga bisa dikurangin ya satu2nya ya jam tidur yang kurang zz -__-

Nah tapi emang dasar sih, giliran lagi suwung, waktu luangnya malah pengen dipake buat lepas penat kayak surfing over internet or chat with friends yang ujung2nya nge gosip ampe malem. Tapi emang kadang capek banget aja and I need to take a break. So that's why I think determination is important more than anything.. Hidup harus tetep inget tujuan, jangan udah mau dekat dan belagi malah loyo, tetap semangat, tawakkal dan tabah! Semua berawal dari kegelisahan! :D Keep Smile!

Yak gw menulis itu di setelah beberapa hari yang lalunya gw juara 1 Program Kreatif Mahasiswa berbasis Penelitian (PKMP) di acara Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) FK Undip yang gak disangka-sangka banget dan itu berkat bantuan kakak2 senior gw juga sih yang emang udah pakar kali bikin yang gitu2an, dan gw presentasi itu setelah terpukul abis ujian faal ulangan soalnya susah ga nahan ternyata emang soal olimpiade IMPSQ yang di Malaysia itu, gila aja pantes rasanya kayak ngerjain soal matematika jaman SMA dulu pake analisis semua. And she said, mudah2an nilai faal nya bagus juga yaa! (terharu aja gw ternyata emang ujian yang pertama bagus dan super jomplang sama yg ngulang, hikss). Nah hal ini yang bikin gw jadi mikir buat ikutan KSM dan disaat yang sama gw juga baru join Maladica gara2 abis kembak kayaknya seru aja naik gunung sekalian gw emang pingin banget masuk TBM UI kan dulu, disini emang digabung sih tapi not bad juga lah ikutan pencinta alam, pas kan udah kaya Mapala-TBM jadi satu!

Dan the hectic week after that gw pulang jam 1 pagi aja 3 hari berturut2 gara ngurus Grand Opening Mentoring nya Rohis, besoknya latian ident abdomen dan acara Cornea terus besoknya lagi gw ngurus Workshop PPGD diklat yang spanneng ampe puncak ga ngerti lagi gw itu super hectic ditambah besoknya gw praktikum EKG yang intrepretasi EKG nya bikin lama ngerjain laporan jadilah PB buat ident abdomen sampe malem lagi karna tumben juga sekarang dibuka sampe jam 10 malem. Kalong banget ga sih gw ga ngerti lagi kan -__-"

Yah anyway tapi gw sadar sih jadi belajar banyak hal untuk pendewasaan diri dan mengenal karakteristik orang dan gimana koordinasi satu sama lain dan belajar tanggung jawab dan punya komitmen, and most important one stay cool and not stress out and freak out.

Well that's all I want to say, feel relieved after write and pull it out everything. 

Okay now I'm gonna go back to prepare argument based on the released motion for debate competition  of AMSA that will held in UI this friday-sunday. As I said before, I open to try everything, including this one, just want to explore my self. Ikut ginian nagih aja sekalian jalan2 haha, motivasinya yaa jalan2nya yaa, hehe.. And I actually want to join scientific wrtiting competition on Unhas too, the theme is about psychiatry, and I always passionate about psychology and everything related to brain. But then the deadline is closer to come. See, I told you is not only about how we manage our time and schedule but sometimes there are thing that out of our control. Kayak jadwal ident Urogenital denger2 bareng Ident histo -_- how come coba, ident anat bareng praktikum histo biasa aja udah keteteran apalagi ident nya yang jelas masuk nilai dua2nya, gede lagi bobotnya -____-  what should I do then, my body and brain capacity sometimes cannot bear with that, Help I'm overload over here! 

-NA

Comments

Popular posts from this blog

Poem Collection from 7 Habit Highly Effective Teens from Sean Covey

#1: Who am I?  I am your constant companion. I am your greatest helper or heaviest burden. I will push you onward or drag you down to failure. I am completely at your command. Half the things you do you might just as  well turn over to me and I will be able to do  them quickly and correctly. I am easily managed--you must merely be firm with me. Show me exactly how you  want something done and after a few lessons  I will do it automatically. I am the  servant of all great individuals and, alas, of  all failures, as well. Those who are great I have made great. Those who are failures, I have made failures. I am not a machine, though I work with all the precision of a machine plus the intelligence of a human. You may run me for a profit or run me for ruin--it makes no difference to me. Take me, train me, be firm with me,  and I will place the world at your feet. Be easy with me and I will destroy you. Who am I? I am habit #2: Man in the Mirror I'm starting with the man in the mirr

Excerpts from Teman Imaji

Kotatsu: Kopi atau Susu K: "Menurut Mas, ya, lebih enak mana. Lampu merah yang ada penghitung mundurnya. Atau yang tidak? B: "Hmm.. Dengan penghitung mundur. Supaya sambil menunggu, bisa melakukan hal yang lain. Kalau waktunya sudah dekat, bisa bersiap dan bergegas." Kalau kau? K: "Tanpa penghitung mundur. Menunggu jadi seru saat kita tak tahu kapan akan berakhir. Kita akan menghargai setiap detik penantian." B: "Masa?" K: " Iya. Nilai sesuatu lebih berharga saat kita belum memilikinya. Atau, sudah tak memilikinya lagi." B: "Kan, lebih enak kalau tahu semua kenyataan. Apa adanya," K: "Kadang tak tahu, lebih baik dari tau. Lebih baik daripada tau sesuatu tapi tak jujur. Atau tau setengah-setengah, tapi ujungnya kita salah menduga. Atau yang jujur, tapi terlalu pahit." B: "Saya menyimak" K: " Allah itu Mahacanggih. Nggak semua hal dikasih tau ke kita. Karena kita belum siap tau kenyataannya

A Tale of my Two used to be "Friend"

  Ternyata cerita drama atau sinetron itu klo kejadian ke diri lo sendiri itu lebih sakit adanya ngejalaninnya. Gw mau cerita ttg dua orang yang "dulunya" pernah jadi temen gw. Yang satu temen gw di sekumpulan grup pecinta alam yang suka naik gunung bareng. Pernah kerja bareng di suatu acara intra kampus dengan jadi koordinator bareng. Berlanjut sampe bantuin gw skripsian, ya cukup diandalkan lah buat dimintain tolong buat sekedar jemput gw subuh2 di stasiun kereta atau saling support selama koas yg bikin orang vulnerable karna jauh dari orang tua dan tuntutan kerjaan yang bikin lelah hati dan pikiran. Oh tapi ga cuma2 jg dong dia bantuin gw karena yg ada jg dia butuh gw, tiap stase pinjem buku gw, pinjem alkes pun dan ga lupa jg minta operan stase pdhl kita stase bareng aja gapernah jadi senior junior stase jg ga pernah. Entah itu modusnya buat selalu ada bahan ngobrol sama gw atau main bareng gw atau emg simply dia ga modal aja anaknya. Sempet dikecewain karena ternyata pa