Skip to main content

Exploring the Nature in A week

It's been a tough week which require a legit physical strength to get through.

So to start this adventure I'm aware that when I firstly decided to join nature-lover-organisation-kinda-thing, I would have to get involved more in exploring the nature.

Well jadi selama seminggu ini kurang lebih all of my day occupied with activities that demand extra energy. Dari hutan lereng gunung, Susur Sungai, Camp di Pantai, komplit lah menjelajah alam nya sampe komplit juga bikin masuk angin dan mual.

"Gak nyangka semester 7 ternyata ga selowong yang kita kira"
"Well nad, sibuk itu pilihan kali"
"Gw sampe udah kebal, udah ga bisa ngeluh sama marah lagi"

Itu sepenggalan thoughts temen2 yang mereka lontarin ke gw, ketika gw terkadang ngeluh dan kita sama2 di hadapin sama berbagai hal di luar ekspektasi kita sih.

So dimulai dengan gw mengemban dua amanah jadi Sie acara di kedua event yang emang venue nya di alam gitu (bahkan jadi Koor di salah satunya ), yang satu kemah di desa yang banyak hutannya di lereng gunung, satunya lagi kemah di deket sungai yang salah satu inti acaranya ya susur sungai itu.

In which, it just happen that both of the survey were held on the weekend last week. Jadilah gw Sabtunya survey sampe ke lereng gunung lawu yang jarak tempuhnya 4-5 jam ke sana, ngunjungin 3 Bumi Perkemahan dan 1 puskesmas, sempet nyasar juga jalan beberapa lama di lereng gunung Lawu, untung aja ga sampe puncak aja sekalian ya, wkwk..

Dan besok minggunya udah mesti bangun pagi lagi buat survey Susur sungai yang untungnya ga jauh2 banget tapi ternyata capeknya susur sungai ga jauh beda dari muncak gunung, butuh waktu sekitar 6 jam-an, literally to finish the route and back to the start, super ya untungnya arusnya ga sederas kata temen2 kemaren yang udah survey sebelumnya karena abis hujan terus, ga kebayang sekenceng apa arusnya waktu itu. Dengan arus yang kemaren gw susurin aja udah sukses bikin gw kepeleset beberapa kali dan takut kebawa arus yang kenceng beneran pas berenang di sungainya. Dan padahal gw lagi banjir-banjirnya (for-girls-if-u-know-what-I-mean), dan ga enak banget kan kaki gw pendek susak gapai batu yang satu ke batu yang lain dan kering-basah-kering gt bikin tambah aja deh :( huhu.. Tambah lagi baper depan gw kadang2 kosong gt bingung minta bantuin siapa, trust me deh better you go with your partner (?), jadi tangan lo ga bakalan biru2 pulang dari sana karena mesti hold onto every thing you can grab mulai dari batu yg tajem sampe batang dan ranting pohon yang kadang bikin gatel dan berduri juga. Jadi ceritanya gw cuma bengong aja kan ngeliatin dari jauh pas ada batu ke batu yang jaraknya cukup lumayan ditengah arus sungai yang deres sambil nungguin depan gw yang beriringan udah kaya tuan dan putri, lending hand for the girl kinda thing gitu kan ya secara ada 2 pasangan yang pacaran gitu wkwk, and that when it time for my turn nyesek aja kan there were nobody ahead of me, ya emang kebetulan aja sih biasanya temen2 cowok gw yang lain juga bakalan berbaik hati aja bantuin tapi emang beneran pas lagi apes aja mereka jalan melenggang aja depan gw and leave me alone (duh why bother helping me out juga sih, I understand that they don't have any sense of responsibilities towards me juga jadinya ya lanjut aja, got the point kan?) Iya makanya bikin baper setelah gw melihat aksi heroik salah satu temen gw yang "willing to sacrifice his life" buat nolongin temen gw yang hampir kebawa arus sungai yang kenceng dan bakalan fatal klo beneran ga ditahan sama temen gw yg lain (it's funny how you cannot differentiate 'dia' in bahasa right? so which one is he and she?) but anyway it's he and she so I think you could guess which one is helping out another. In which gw bilang ke temen gw kalo that he might have crush on her sih, but she said it just his natural instinct willing to help karena udah pernah juga nolongin dia pas longsor di gunung, anyway gw cuma spekulasi sih tapi biasanya feeling gw bener (?) entah soalnya mereka kyk cocok aja gitu jokes dan sarcastic nya nyambung jadi lucu aja, hehe.. okay back to kenapa gw lebay juga bapernya pas itu, ya karena gw juga abis baca hujan matahari which is consist of cerita2 pendek yang beneran pendek dan gantung tp bikin baper asli. Ada salah satu cerita yang intinya kalo cewek setanguh-tangguhnya, semandiri-mandirinya, ga bisa lepas dari kodratnya ingin "dilindungi" dan cowok secara naluriah merasa dihargai kalo bisa "melindungi" so that's why it's match. Gw ga mau jadi spoiled girl yang manja atau apalah but literally exploring nature is something that really " a guy thingy" for me, tapi I had fun doing it sih, but as far as I could actually say "I got this" deep inside gw sebenernya expecting there would be someone literally willing to lend his hand for me because he feel responsible out of me or even willing to sacrifice his life for me (?). Seriusan deh klo mau liat cowok se gentle2nya emang mesti dibawa ke alam jadi bisa liat his true nature and how much he loves you in term of taking care of you and is he strong enough to handle the journey. Anyway lo ga bakalan kepikiran cheesy or whatsoever lagi deh klo beneran udah mau kebawa arus, atau longsor di gunung, atau kepleset di jurang (?), so for those city girl, ga ada apa2nya lah cowok yang cuma berani traktir di restoran mewah atau ngapelin lo padahal mesti lewatin macetnya hiruk pikuk kota, you would never know his "true nature" if you guys never go out to "explore the nature" *grin*

Okay anyway, Senin sama selasa nya gw masih harus rapat staffing buat acara kemah itu kan ampe sore, dan masih lanjut lagi ngurusin penelitian AMSC, bukain rekam medis buat data wawancara pasien terus juga masih rapat acara mikirin penampilan apa yang mau ditampilin buat acara makrab abis susur sungai.

Terus Rabu malemnya ada ide lah kita buat nge camp di Pantai, berhubung Kamis libur dan bakalan dilanjut Survey kemah lagi. Dan ternyata Pantainya jauuuuuh bangeeet, it takes about 6 hours driving with a full speed, temen gw yang satu itu emang jago banget nyetirnya ga paham lagi deh ngelawan truk sama bus2 gitu udah biasa, ini jalannya menukik tajam, berkabut jadi jarak pandang udah cuma beberapa meter doang di depan, nanjak dan gelap banget karena kita juga berangkat nya sore abis kuliah. Walhasil gw udah speechless banget di dalam mobil, mual sejadi-jadinya, kayak kata temen gw kayak lagi naik wahana Space Mountain aja yg ada Disneyland, karena gelap kita ga tau jalanannya ke mana, tau2 mesti belok aja, dan temen gw nyetirnya full speed hampir 200km/jam! Untung speedometer ga jebol kan tuh, makanya it felt like a never ending roller coaster beneran huhu,  space mountain mah ngantrinya doang yang lama, naiknya ga ada 30 menit, ga lagi2 kayak gitu dalem hati gw :( Semuanya mual di dalem kecuali yg nyetir sih, sampe salah satu temen gw juga muntah, gw untung ga nyampe muntah tp gelegean aja berulang kali masuk angin. Dan pas kita sampe, 2 mobil temen gw yang lain udah nyampe duluan kan, tp kita cuma terpaut 30 menit, padahal kita berangkat telat 3 jam dari mereka, kebayang ga gmn cepetnya temen gw nyetirnya.. -_- But anyway terbayarkan lah sama indahnya bintang malam itu. Temen2 gw bahkan ada yg liat bintang jatuh sampe 4-5 kali gitu, tapi gw missed terus sayangnya huhu..Gak pernah kebayang gw bakalan bisa melakukan hal2 ini kalo masih tinggal di Kota yang polusi cahayanya bikin bintang jadi sembunyi ga keliatan. Kaget juga gw ternyata banyak juga yang nge camp disana, ada beberapa tenda juga selain kita. 

Kita tidur ayam2 doang sih karena sayang banget klo mejem ga nikmatin bintangya, tapi sempet tidur juga sih sebentar ke tenda pas udah jam 3 dini hari gitu, tapi baru sebentar terus ujan deres banget dan tendanya bocor, jadilah kita pindah ke mobil semua. Paginya kita nyusurin pantai bentar, naik ke tebing paling tinggi dan nikmatin pantai dari atas. Terus kita balik mandi bentar di rumah eyangnya salah satu temen gw terus lanjut lagi survey sekitar 3 jam-an lagi lah, fiuuuh :(

But what I got from all of these, besides all of the fatigue and feeling exhausting is that, gw bersyukur banget punya temen-temen yang jiwa altruisme dan tanggung jawabnya sangat tinggi sampe keinget kata2 dari bukunya Faldo, If I may quoting "Jadi, kekerenan apa yang akan kita buat hari ini?" klo kita kumpul sama orang2 yang credible dan emang seru aja buat diajak do something great, you definitely dare to say that :3

and one more thing is that... "Bahagia itu sesederhana tidur hanya beratapkan bintang gemintang yang bertaburan di langit, dengan temaram cahaya bulan sebagai penyinarnya dan lantunan nyanyian temen-temen seperjuangan which you know you can count on them in every situation and you can tell them almost everything" 

So without alcohol taking over our mind that define as "fun" for some people, I remember one of my croatian friend ask me "So how do you guys have fun if you don't drinks and have parties? Is there any other country besides Indonesia that just have fun go to the cinema to watch movie and have some coffee?" I would had said referring to what my friend told me "We don't just having fun in the cities, we also having fun exploring the nature ;we climb the mountain, go down the river, camping and sleeping under the shooting stars all night long chit chat with hot coffee, tea, and ginger drinks all night long while keeping our sanity along that. How fun was it don't you think?" We keep our mind clear and definitely would remember all of those moments without hesitating amnesia would hit you after the hangover.

-NA

Comments

Popular posts from this blog

Poem Collection from 7 Habit Highly Effective Teens from Sean Covey

#1: Who am I?  I am your constant companion. I am your greatest helper or heaviest burden. I will push you onward or drag you down to failure. I am completely at your command. Half the things you do you might just as  well turn over to me and I will be able to do  them quickly and correctly. I am easily managed--you must merely be firm with me. Show me exactly how you  want something done and after a few lessons  I will do it automatically. I am the  servant of all great individuals and, alas, of  all failures, as well. Those who are great I have made great. Those who are failures, I have made failures. I am not a machine, though I work with all the precision of a machine plus the intelligence of a human. You may run me for a profit or run me for ruin--it makes no difference to me. Take me, train me, be firm with me,  and I will place the world at your feet. Be easy with me and I will destroy you. Who am I? I am habit #2: Man in the Mirror I'm starting with the man in the mirr

Excerpts from Teman Imaji

Kotatsu: Kopi atau Susu K: "Menurut Mas, ya, lebih enak mana. Lampu merah yang ada penghitung mundurnya. Atau yang tidak? B: "Hmm.. Dengan penghitung mundur. Supaya sambil menunggu, bisa melakukan hal yang lain. Kalau waktunya sudah dekat, bisa bersiap dan bergegas." Kalau kau? K: "Tanpa penghitung mundur. Menunggu jadi seru saat kita tak tahu kapan akan berakhir. Kita akan menghargai setiap detik penantian." B: "Masa?" K: " Iya. Nilai sesuatu lebih berharga saat kita belum memilikinya. Atau, sudah tak memilikinya lagi." B: "Kan, lebih enak kalau tahu semua kenyataan. Apa adanya," K: "Kadang tak tahu, lebih baik dari tau. Lebih baik daripada tau sesuatu tapi tak jujur. Atau tau setengah-setengah, tapi ujungnya kita salah menduga. Atau yang jujur, tapi terlalu pahit." B: "Saya menyimak" K: " Allah itu Mahacanggih. Nggak semua hal dikasih tau ke kita. Karena kita belum siap tau kenyataannya

A Tale of my Two used to be "Friend"

  Ternyata cerita drama atau sinetron itu klo kejadian ke diri lo sendiri itu lebih sakit adanya ngejalaninnya. Gw mau cerita ttg dua orang yang "dulunya" pernah jadi temen gw. Yang satu temen gw di sekumpulan grup pecinta alam yang suka naik gunung bareng. Pernah kerja bareng di suatu acara intra kampus dengan jadi koordinator bareng. Berlanjut sampe bantuin gw skripsian, ya cukup diandalkan lah buat dimintain tolong buat sekedar jemput gw subuh2 di stasiun kereta atau saling support selama koas yg bikin orang vulnerable karna jauh dari orang tua dan tuntutan kerjaan yang bikin lelah hati dan pikiran. Oh tapi ga cuma2 jg dong dia bantuin gw karena yg ada jg dia butuh gw, tiap stase pinjem buku gw, pinjem alkes pun dan ga lupa jg minta operan stase pdhl kita stase bareng aja gapernah jadi senior junior stase jg ga pernah. Entah itu modusnya buat selalu ada bahan ngobrol sama gw atau main bareng gw atau emg simply dia ga modal aja anaknya. Sempet dikecewain karena ternyata pa