Skip to main content

Article: Yes Berbagi on The Jakarta Globe!

So a couple of months ago, one of my AFS friend that involved in YES Berbagi project gave me several questions related to that social project because he planned to write an article in jakarta globe about that, here how that short interview goes..

E: Apa yg membuat lo tertarik sama program ini?
NA: Karena dari program ini entah kenapa saya bisa melihat suatu kontribusi yang baik untuk anak-     anak Indonesia yang kurang beruntung ke depannya, bila dijalankan secara berkala dan lebih lanjut, kita tidak pernah tahu bahwa mungkin bantuan sedikit yang kita anggap kecil ini dapat berdampak besar pada seorang anak di kemudian hari yang nantinya dapat membuat sebuah terobosan hebat di masa depan, well who knows.. So that's why I get really excited and thrilled whenever there are more ideas pop up while we are discussing during our meeting to improve this program.

E: Apa yg menginspirasi lo buat bikin konsep program seperti sekarang?
NA: Karena intinya semua orang itu berhak punya mimpi, kesempatan dan cita-cita asalkan mereka mau mengejarnya, and they are actually work for it. Because success is where opportunities meet the preparations. "Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri" . Selain itu para generasi muda yang mulai berpengaruh membuat organisasi yang concern sama pemuda seperti Indonesian Youth Conference, Indonesian Future Leader dan Indonesia Mengajar. Awalnya dari terinspirasi sama Kelas Inspirasi nya Indonesia Mengajar dan setelah baca buku Dream Catcher dan Blog nya Alanda Kariza. Selain itu juga ingin membudayakan Community Service di Indonesia, jadi sukarelawan untuk mengisi waktu luang sehingga lebih bermanfaat.

E: Apa mimpi dan cita2 lo?
NA: Suatu saat nanti Indonesia dapat meberikan hak yang setara pada setiap anak untuk merubah nasib nya menjadi lebih baik, karena semua orang punya kesempatan yang sama asal mereka mau berusaha. Sehingga lebih banyak orang yang berpendidikan merupakan kunci kemajuan suatu negara yang dapat merubah banyak aspek lain seperti kesejahteraan ekonomi dan sosial, kriminalitas dan angka pengangguran menurun, kesehatan dan sanitasi lebih baik, pembangunan nasional untuk landasan negara yang lebih baik. (Ini cita-cita gw terkait program ini ki, haha.. Kalo cita-cita gw secara umum pingin jadi Menteri Kesehatan dan Punya RS buat orang-orang ga mampu tapi berkelas Internasional, hehe)

E: Hal apa yg paling rewarding dari YES berbagi?
NA: Yang paling rewarding ketika kita mengulik setiap anak lebih dalam dan mengetahui latar belakang dan cita-cita mereka betapa sebenarnya kita punya mutiara-mutiara terpendam yang kalo diasah dan ditempatkan di tempat yang lebih baik dari kondisi mereka sekarang mereka mungkin dapat berkembang lebih baik lagi, sehingga dari gagasan polos mereka dan curahan hati jujur dari mereka juga membuar saya sebagai volunteer terharu dan belajar banyak dari adek2 YES Berbagi itu sendiri. Juga ketika setelah program mereka tetap mengkontak kita hanya untuk menanyakan kabar yang rasanya, kita punya adek-adek di luar sana yang senang akan kehadiran kita 



E: Apa peran yes berbagi buat lo meraih mimpi lo?
NA: YES Berbagi berperan sangat banyak buat saya dalam hal mempelajari dan berinteraksi secara langsung dengan sisi lain kehidupan yang membuat saya senantiasa bersyukur akan hidup saya dan segala sesuatu yang saya miliki saat ini dan ke depannya bila saya menjadi seorang yang besar saya tidak lupa akan anak-anak kurang beruntung yang belum mendapatkan pendidikan yang lebih layak, intinya lebih tau realita kehidupan dan gak ngira kalo semua itu cuma kabar burung atau apa yang dicitrakan oleh media.

E: Terakhir, gimana rasanya setelah pindah dari jakarta?
NA: Ternyata pengaruh globalisasi belum sepenuhnya merata bahkan ke Kota Semarang yang notabenenya Ibukota Jawa Tengah, rasanya bahkan masih belum se-metropolitan kota Jakarta. Tapi dengan ini saya malah belajar banyak tentang kehidupan, tentang unggah-ungguh dan tata krama setiap ras yang berbeda, seperti sunda atau jawa yang memang tanpa disadari Indoesia itu sangat kaya akan perbedaan. Dan yang membuat saya sedih bahwa sama halnya seperti di Jakarta dan mungkin kebanyakan kota besar lain di Indonesia atau bahkan dunia, bahwa gap status sosial dapat dirasakan dengan keberadaan homeless people dan anak-anak jalanan.

E: Pengen gak buat program yg sama di semarang?
NA: Recently I just join this kinda same program like YES Berbagi, but with the street children, sasarannya agak berbeda dengan YES Berbagi dengan materi yang agak berbeda pula tapi intinya kurang lebih sama-sama berbagi apa yang saya miliki dan bisa di share ke anak-anak yang membutuhkan tersebut. Jadi program ini dari AMSA (Asian Medical Student Association) Undip bekerja sama dengan Euphoria Keio University Japan dan Indonesian International Work Camp (IIWC) menyelenggarakan semacam Global Work Camp gitu, yang isinya outreach health ke anak-anak SD dan anak-anak jalanan di sekitar Pasar Johar, kerjasama dengan Rumah Pintar (Rumpin) Bangjo di sana. Saya terenyuh aja dengan semangat para foreigner itu buat bantu anak-anak jalanan di Indonesia atau negara berkembang lainnya which is belum tentu kita yang local citizen nya peduli kan, kalo ga ikutan gini mata saya mungkin belum kebuka juga dengan kehidupan anak jalanan yang keras, kutipan dari blog saya: "During the camp I was totally enjoyed with the activities that we did together both in the volunteer house and with the street children during the outreach. I am really happy that people out there outside my country actually also care about the issues that we are facing such as the street children sanitation and health problem. I could see the Japanese and Indonesian member had a very pure heart and sincerity while doing the project such as interacting with children and playing along with them. I think that was a really sweet and honor things to be done for the volunteering and community service project. It made me as the local citizen getting to know more fact about my own surrounding that actually many unfortunate kids live around and close to me that I have to be concerned more about them." Intinya sosialisasi tentang kesehatan itu penting untuk mereka yang sehari-harinya hidup dikelilingi asap rokok dan knalpot, bahkan dengan gaya "mabok" yang berbeda dengan orang berduit yaitu cukup dengan lem ika ibon bikin teler, tapi tetep aja sedih banget tahu fakta kalo 7 out of 10 teenage street children get drunk with that! Intinya kembali lagi ke pendidikan yang kurang, kesempatan yang belum ada dan mimpi yang mungkin kebanyakan dari mereka ga punya, so mungkin bisa juga jadi masukan untuk modifikasi program YES Berbagi di Semarang dengan menyelipkan hal-hal yang penting di sampaikan dari YES Berbagi untuk anak-anak jalanan juga, tidak hanya anak-anak sekolah darurat yang sebenarnya masih termasuk sekolah formal mendapatkan pendidikan yang lebih layak.


Check out the article too! Credits to Haikal Eki Ramadhan to involve me contributing to your article :) Congrats! Hope that our social project could be sustainable and have a great impact in the future!


-NA

Comments

Popular posts from this blog

Poem Collection from 7 Habit Highly Effective Teens from Sean Covey

#1: Who am I?  I am your constant companion. I am your greatest helper or heaviest burden. I will push you onward or drag you down to failure. I am completely at your command. Half the things you do you might just as  well turn over to me and I will be able to do  them quickly and correctly. I am easily managed--you must merely be firm with me. Show me exactly how you  want something done and after a few lessons  I will do it automatically. I am the  servant of all great individuals and, alas, of  all failures, as well. Those who are great I have made great. Those who are failures, I have made failures. I am not a machine, though I work with all the precision of a machine plus the intelligence of a human. You may run me for a profit or run me for ruin--it makes no difference to me. Take me, train me, be firm with me,  and I will place the world at your feet. Be easy with me and I will destroy you. Who am I? I am habit #2: Man in the Mirror I'm starting with the man in the mirr

Excerpts from Teman Imaji

Kotatsu: Kopi atau Susu K: "Menurut Mas, ya, lebih enak mana. Lampu merah yang ada penghitung mundurnya. Atau yang tidak? B: "Hmm.. Dengan penghitung mundur. Supaya sambil menunggu, bisa melakukan hal yang lain. Kalau waktunya sudah dekat, bisa bersiap dan bergegas." Kalau kau? K: "Tanpa penghitung mundur. Menunggu jadi seru saat kita tak tahu kapan akan berakhir. Kita akan menghargai setiap detik penantian." B: "Masa?" K: " Iya. Nilai sesuatu lebih berharga saat kita belum memilikinya. Atau, sudah tak memilikinya lagi." B: "Kan, lebih enak kalau tahu semua kenyataan. Apa adanya," K: "Kadang tak tahu, lebih baik dari tau. Lebih baik daripada tau sesuatu tapi tak jujur. Atau tau setengah-setengah, tapi ujungnya kita salah menduga. Atau yang jujur, tapi terlalu pahit." B: "Saya menyimak" K: " Allah itu Mahacanggih. Nggak semua hal dikasih tau ke kita. Karena kita belum siap tau kenyataannya

A Tale of my Two used to be "Friend"

  Ternyata cerita drama atau sinetron itu klo kejadian ke diri lo sendiri itu lebih sakit adanya ngejalaninnya. Gw mau cerita ttg dua orang yang "dulunya" pernah jadi temen gw. Yang satu temen gw di sekumpulan grup pecinta alam yang suka naik gunung bareng. Pernah kerja bareng di suatu acara intra kampus dengan jadi koordinator bareng. Berlanjut sampe bantuin gw skripsian, ya cukup diandalkan lah buat dimintain tolong buat sekedar jemput gw subuh2 di stasiun kereta atau saling support selama koas yg bikin orang vulnerable karna jauh dari orang tua dan tuntutan kerjaan yang bikin lelah hati dan pikiran. Oh tapi ga cuma2 jg dong dia bantuin gw karena yg ada jg dia butuh gw, tiap stase pinjem buku gw, pinjem alkes pun dan ga lupa jg minta operan stase pdhl kita stase bareng aja gapernah jadi senior junior stase jg ga pernah. Entah itu modusnya buat selalu ada bahan ngobrol sama gw atau main bareng gw atau emg simply dia ga modal aja anaknya. Sempet dikecewain karena ternyata pa