Skip to main content

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jepara


             Awal mengikuti KKN saya sebenarnya agak kurang tertarik dan ogah-ogahan karena bertepatan dengan KKN tersebut sebenarnya saya ada acara lain yang sangat sayang untuk dilewatkan terlebih saya dipercayai mengurus acara tersebut. Namun setelah jadwal KKN keluar tanggalnya dan penempatannya saya pun akhirnya pasrah saja karena saya kedapatan di Jepara ujung yang jarak tempuh darat nya dari Semarang jauh sekali hingga 4 jam, apalagi bila dihitung dari Jakarta tempat asal saya dan tempat diadakan acara tersebut. Terlebih lagi saya dilarang orang tua untuk naik motor sejauh itu dan saya awalnya khawatir dan pusing bagaimana saya bisa ke sana karena katanya kalo bawa mobil nanti warganaya minta macem2 lah dan tetep butuh naik motor lah. Alhamdulilah teman saya ada yang bawa mobil jadi saya tidak perlu khawatir dan dapat meyakinkan orang tua untuk berangkat KKN ke sana. Terlebih lagi, setelah saya melakukan riset mengenai daerah tempat saya akan KKN yaitu di Kecamatan Donorojo, Jepara, saya agak terhibur dengan berbagai macam wisata yang ditawarkan disana.
            Sebenarnya saya kurang mengerti bagaimana sebenarnya melaksanakan program posdaya tersebut. Saya hanya tahu bila program posdaya memiliki empat pilar yaitu kesehatan, pendidikan, kewirausahaan dan lingkungan. KKN tim tahun lalu telah melakukan posdaya membuat Bank Sampah namun kami tidak dapat melanjutkannya karena warga setempat bilang tidak efektif bila dilanjutkan. Akhirnya kami pun memulai membuat program posdaya baru yang sekiranya dapat terus dilanjutkan warga.
Description: Macintosh HD:Users:kiwi7393:Desktop:tulsky:DSCF4615.JPG
            Program posdaya kami dilaksanakan di dekat Pasar Tanggulasi di daerah Kamitauan Ngemplak dengan bantuan Pak Su’udi selaku perangkat desa yang membantu memperantarai kami dengan Kelompok Wanita Tani. Daerah tersebut dipilih dikarenakan banyak sampah organik dari pasar tersebut yang perlu pengolahan yang lebih baik, disamping itu juga berpotensi untuk mengembangkan dan menyuburkan tanaman buah seperti lengkeng. Posdaya kami dari segi lingkungan adalah pembuatan Lubang Resapan Biopori yang sebelumnya dari segi pendidikan kami memberikan pengajaran kepada ibu-ibu pkk Kelompok Wanita Tani tersebut mengenai proses pembuatan serta manfaat dari Biopori tersebut. Hasil dari Biopori tersebut adalah pupuk kompos yang bisa diambil untuk menyuburkan lahan lain atau bisa juga dibuat dekat dengan tanaman buah di pekarangan rumah yang dimiliki sehingga dapat langsung diserap oleh tanamannya dan menjadi lebih baik produksi buahnya. Untuk bidang kewirausahaan kami membantu agar produksi lengkeng sebagai potensi tanaman buah yang sedang dikembangkan di daerah tersebut lebih banyak menghasilkan.
Description: Macintosh HD:Users:kiwi7393:Desktop:tulsky:DSCF4683.JPG
           










            Saya sendiri berasal dari fakultas kedokteran dan menekuni bidang kesehatan. Dari segi kesehatan dengan adanya biopori dapat mencegah ISPA dengan membuat daerah pekarangan lebih rindang dengan tanaman yang tambah subur.
Description: Macintosh HD:Users:kiwi7393:Downloads:20160807_144058#1.jpgDescription: Macintosh HD:Users:kiwi7393:Desktop:tulsky:DSCF4662.JPG            Pembuatan Biopori membutuhkan alat-alat antara lain bor biopori yang dapat diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup secara cuma-cuma karena itu kami memberikan informasi kepada kelompok wanita tersebut untuk dapat mengajukan permohonan permintaan alat tersebut sehingga program tersebut dapat terus berjalan di desa secara swadaya.
            Pembuatan biopori sendiri adalah dengan membuat lubang tanah sedalam satu meter dengan bor biopori, selanjutnya pada bagian paling atas diberi paralon yang tujuannya mencegah tanah yang sudah di bor amblas. Setelah itu dapat dimasukkan sampah organik dan dedaunan kering ke dalam lubang tersebut lalu ditutup dengan paralon yang sudah dilubangi.
            Manfaat dari lubang resapan biopori ini antra lain untuk membantu penyuburan tanah dengan terbentuknya kompos serta membantu penyerapan air tanah sebagai tempat resapan dan dapat mencegah terjadinya banjir.
            Program kerja saya sendiri antara lain penyuluhan dan permainan interaktif mengenai anemia di SMP 1 Donorojo, pendampinan ibu hamil di Posyandu dan membantu memberikan vaksin dan pengukuran KMS pada posyandu balita. Selain itu saya juga membantu program akreditasi puskesmas kecamatan Donorojo yang berada di Clering. Kegiatannya antara lain mengunjungi puskesmas untuk perkenalan ruangan dan petugas kesehatan yang bertugas disana, membantu pengecekan garam apakah beriodium atau tidak di desa Jugo saat sosialisasi mengenai GAKI oleh puskesmas serta menginput data dari kuesioner yang telah diisi oleh berbagai desa dari kecamatan Donorojo untuk mengetahui status kesehatan dan lingkungan masyarakat sebagai upaya untuk akreditasi puskesmas. Pada acara kecamatan, saya juga turut serta dalam kepanitiaan donor darah, mengunjungi PMI Jepara di Mlonggo untuk koordinasi, mengatur alur jalannya acara saat donor serta membantu menensi calon pendonor untuk mengetahui apakah memenuhi persyaratan mendonor atau tidak.
            Selain melakukan posdaya, saya dan teman-teman juga melakukan pendataan umkm dan melakukan optimalisasi umkm meubel kayu sebagai program multi disiplin kami. Kami mendatangi salah satu umkm meubel kayu bernama Randusari. Masing-masing dari kami membantu memberikan penjelasan terkait bidang keilmuan kami guna mengoptimalisasi umkm tersebut.
            Selain itu kami juga diminta bantuan untuk bergabung dengan panitia sedekah bumi desa Tulakan. Kami dipercayai untuk menjadi juri lomba K5 (Kebersihan, Keindahan, Kerapihan, Ketertiban, Keamanan) dengan berkeliling RT/RW di desa untuk melihat lingkungannya selama 5 hari dimana 1 kamituan (dusun) adalah 1 hari. Pada sore harinya, kami juga bertugas untuk menjadi wasit lomba voli antar RT/RW. Pengumuman pemenang lomba-lomba diadakan usai acara Jalan Sehat warga dimana kami membantu mengawal berlangsungnya acara, membuat kupon doorprizes, membeli barang-barang doorprizes serta membungkusnya.
            Pada tingkat kecamatan kami juga melaksanakan acara festival Donorojo yang terdiri dari Lomba Cerdas Cermat antar SD di Tulakan. Seminggu sebelumnya dilakukan babak penyisihan di tiap desa dan diambil 2 Desa dengan masing-masing mengirimkan 3 anak untuk 1 kelompok. Pada hari puncak Lomba Cerdas Cermat, SD 07 Tulakan keluar sebagai pemenang Juara 1 dan kami pun sangat bahagia adik-adik perwakilan desa kami menjadi juaranya. Bersamaan dengan acara LCC diadakan pula donor darah yang cukup ramai, pendonor datang dari warga Donorojo yaitu anak-anak SMA 1 Donorojo, guru-guru SD yang menemani murid-muridnya LCC serta anggota KKN dari tiap Desa se-Donorojo. Alhamdulilah target pendonor tercapai hingga 60% dari 100 kantong target.
            Di penghujung KKN ini kami berkesempatan untuk menyaksikan acara jembul Sedekah Bumi sehingga kami harus tinggal lebih lama di desa Tulakan dan tidak dapat menghadiri upacara pelepasan KKN. Mesipun awalnya saya ogah-ogahan mengikuti KKN ini, namun setelah menjalaninya selama 36 hari saya sangat senang mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga hidup di tengah-tengah masyarakat Tulakan yang sangat ramah dan terbuka menyambut kami. Tidak hentinya jamuan disuguhkan pada kami bila bertamu hingga dibikinkan tulisan dan spanduk di jalan saat kami menjadi juri lomba K5. Kami pun sangat terharu dengan antusias warga yang begitu besar dan harapannya pada kami untuk membantu kemajuan desa mereka.
            Harapan saya desa Tulakan dapat lebih maju lagi ke depannya dan program yang telah kami laksanakan dapat berguna dan terutama program posdaya yang kami rintis dapat terus dilanjutkan. Terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu kami selama KKN, Pak Inggi selaku kepala petinggi desa Tulakan yang terus membimbing kami selama KKN, Pak Carik sebagai induk semang temapat kami menginap selama KKN, semua perangkat desa yang membantu kami dalam menjalankan tugas dan program kerja kami serta bapak kamituan tiap dusun yang membantu mengawal kami selama penjurian K5 dan menyuguhkan berbagai jamuan. Tak lupa Bu Peny dan Bu Atin selaku bidan desa yang membantu saya menyelesaikan program kerja saya di puskesmas dan posyandu. Terima kasih saya ucapkan sekali lagi atas bantuannya dan saya mohon maaf apabila ada perilaku dan perkataan saya yang kurang berkenan selama kegiatan KKN di desa Tulakan. Untuk teman-teman KKN yang hidup bersama selama disini, terima kasih telah membuat hari-hari saya penuh tawa dan terasa lebih ringan menjalani segala kesulitan disini, juga untuk jalan-jalan barengnya menjelajahi berbagai pantai di Jepara dan wisata alam lain. Akhir kata saya terpesona dengan keindahan Jepara lain waktu saya ingin mengunjunginya lagi bila ada kesempatan.
Description: Macintosh HD:Users:kiwi7393:Desktop:video tulsky:1468294576434.jpg











-NA

Comments

Popular posts from this blog

Poem Collection from 7 Habit Highly Effective Teens from Sean Covey

#1: Who am I?  I am your constant companion. I am your greatest helper or heaviest burden. I will push you onward or drag you down to failure. I am completely at your command. Half the things you do you might just as  well turn over to me and I will be able to do  them quickly and correctly. I am easily managed--you must merely be firm with me. Show me exactly how you  want something done and after a few lessons  I will do it automatically. I am the  servant of all great individuals and, alas, of  all failures, as well. Those who are great I have made great. Those who are failures, I have made failures. I am not a machine, though I work with all the precision of a machine plus the intelligence of a human. You may run me for a profit or run me for ruin--it makes no difference to me. Take me, train me, be firm with me,  and I will place the world at your feet. Be easy with me and I will destroy you. Who am I? I am habit #2: Man in the Mirror I'm starting with the man in the mirr

Excerpts from Teman Imaji

Kotatsu: Kopi atau Susu K: "Menurut Mas, ya, lebih enak mana. Lampu merah yang ada penghitung mundurnya. Atau yang tidak? B: "Hmm.. Dengan penghitung mundur. Supaya sambil menunggu, bisa melakukan hal yang lain. Kalau waktunya sudah dekat, bisa bersiap dan bergegas." Kalau kau? K: "Tanpa penghitung mundur. Menunggu jadi seru saat kita tak tahu kapan akan berakhir. Kita akan menghargai setiap detik penantian." B: "Masa?" K: " Iya. Nilai sesuatu lebih berharga saat kita belum memilikinya. Atau, sudah tak memilikinya lagi." B: "Kan, lebih enak kalau tahu semua kenyataan. Apa adanya," K: "Kadang tak tahu, lebih baik dari tau. Lebih baik daripada tau sesuatu tapi tak jujur. Atau tau setengah-setengah, tapi ujungnya kita salah menduga. Atau yang jujur, tapi terlalu pahit." B: "Saya menyimak" K: " Allah itu Mahacanggih. Nggak semua hal dikasih tau ke kita. Karena kita belum siap tau kenyataannya

A Tale of my Two used to be "Friend"

  Ternyata cerita drama atau sinetron itu klo kejadian ke diri lo sendiri itu lebih sakit adanya ngejalaninnya. Gw mau cerita ttg dua orang yang "dulunya" pernah jadi temen gw. Yang satu temen gw di sekumpulan grup pecinta alam yang suka naik gunung bareng. Pernah kerja bareng di suatu acara intra kampus dengan jadi koordinator bareng. Berlanjut sampe bantuin gw skripsian, ya cukup diandalkan lah buat dimintain tolong buat sekedar jemput gw subuh2 di stasiun kereta atau saling support selama koas yg bikin orang vulnerable karna jauh dari orang tua dan tuntutan kerjaan yang bikin lelah hati dan pikiran. Oh tapi ga cuma2 jg dong dia bantuin gw karena yg ada jg dia butuh gw, tiap stase pinjem buku gw, pinjem alkes pun dan ga lupa jg minta operan stase pdhl kita stase bareng aja gapernah jadi senior junior stase jg ga pernah. Entah itu modusnya buat selalu ada bahan ngobrol sama gw atau main bareng gw atau emg simply dia ga modal aja anaknya. Sempet dikecewain karena ternyata pa